Wednesday, February 15, 2006
Abu Fauzan's photograph
Sebenarnya gak mau ditaruh disini (maunya di profile), tapi pakai fasilitas yang ada di blogger lama, karena perlu di-download segala!
Foto ini untuk yang belum kenal saya... biar kalau ketemu di jalan bisa negur gitu.
"Assalamu'alaikum... Abu Fauzan" (khan enak, seperti sifat para penghuni syurga. Amiin)
Saturday, February 11, 2006
My Poem: If only
Sebuah kebebasan (tanpa ketergantungan sama sekali) pada hakikatnya tidak dapat dimiliki oleh makhluq.
Kebebasan yang ada dalam konsep Islam adalah: kebebasan yang tidak lepas dari tanggung jawab.
Kebebasan memilih, berbuat, dsb... tetap ada konsekuensi duniawi dan ukhrowi-nya...
My Poem: Perjalanan
Puisi yang saya tulis pada Tahun 2000 ini sempat membuat saya "terkenal", tapi ceritanya panjang...
Singkatnya, seorang akhwat '95 FMIPA-UI pernah berkata, "oh ini.. Dado Binagama"
Seorang sahabatnya menjelaskan, "antum pernah taruh puisi itu di rental komputer ya..?!"
Saya jadi kehabisan kata-kata... (udah ah, ceritanya panjang)
My Poem: Rumahku Syurgaku
Puisi diatas ini dibuat pada saat saya memberikan materi di sebuah dauroh yang di selenggarakan oleh SMUN 57, di puncak Jawa Barat. Pada pagi itu, hati saya begitu ingin cepat-cepat pulang...
My Poem: Yang Pertama
Puisi ini adalah: puisi yang pertama untuk istri saya, juga sebagai puisi pertama yang saya tulis sejak berumah tangga.
Puisi ini sering saya baca, untuk mengingatkan saya akan tujuan dan komitmen awal membangun rumah tangga bersama sang istri yang sholihah...
Semoga Alloh Swt, senantiasa melindungi dan menjagamu...
Wednesday, February 08, 2006
Dialog Puisi (1)
Didin Zakariya (Penyiar CBB) berpuisi:
Mentari semakin merah, senja telah tiba...
Hatiku pun gelisah, dimana kau berada...
Aku rindu padamu, kita jauh sebenarnya kita dekat...
Mengapa terjadi seperti itu, aku tak tahu...
Sering rasa cemburu menyentuh sanubari kelakianku,
memberangus kesadaranku, akan arti hadirmu disisiku...
------------
Aku (abu fauzan) pun memberikan komentar:
Biarlah senja itu berlalu...
ketika waktu memang harus berputar, biarlah berputar...
Cinta akan membuktikan, apakah rindumu itu dapat terobati atau tidak!
Cemburu terkadang bisa menjadi liar, memberangus kesadaranmu akan realita kehidupan...
Friday, February 03, 2006
Makna Kehilangan
the poem below is Once more, from my sister...
-----------""""----------------
K E H I L A N G A N
Oleh : Ir. Hj. Melly Society
Kehilangan, berarti kepedihan…
Kepedihan teramat dalam dan menyakitkan…
Menggores perih di dalam hati…
Menoreh sembilu di dasar nurani…
Berjuang untuk terus meneruskan hidup, bukan suatu keputusan yang mudah ditapaki…
Bagi jiwa-jiwa yang istiqomah,
Bagi hati-hati yang muthmainnah,
Bagi pribadi-pribadi yang ikhlash dan tangguh…
Bantulah kami untuk bangkit, menata kembali hidup kami…
Untuk mengatur nafas panjang, bagi sebuah hidup yang tak tentu kapan berakhirnya…
Sebuah Puisi Cinta
--------"""""-------------
Puisi dibawah ini, mendapatkan pujian yang bisa bikin GR...
Dan pujian itu datangnya dari: Anis Matta, Lc (anggota DPR-RI, FPKS, Komisi 1)
--------"""""-------------
C I N T A
Oleh : Ir. Hj. Melly Society
Ketika cinta mulai menyentuh kalbu…
Getarannya mulai terasa…
Ketika cinta mulai tumbuh, gaungnya membahana…
Ditengah ngarai, dan memecah sunyinya malam…
Ketika cinta mulai bergelora, runtuhlah langit…
Luluh-lantaklah jiwa-jiwa yang membatu…
Hancur-leburlah bongkahan-bongkahan keangkuhan yang mengarang didalam dada…
Dan berserulah, para pencinta…
“Betapa dahsyat, kekuatan cinta… bagi jiwa-jiwa yang bercinta…!”
© 12 Agustus 2005
Puisi dari Seorang Rival
ummahat yang satu ini, adalah rival "terberat" saya dalam hal menulis puisi.
Bahasanya jernih, lugas, sederhana, mendalam...
dibawah ini adalah contoh puisinya yang menurut saya bagus...
------------------"""------------------------
UNTUKMU BUNDA
Oleh : Ir. Hj. Melly Society
Untuk Bunda dengan keikhlasan yang dalam…
Dengan segenap kerendahan hati…
Bunda…
Dengan sepenuh cinta, dan kasih sayang, yang kau tuangkan,
pada bejana-bejana hati kami…
Dengan bertinta setiap keringat yang menetes, sepanjang sejarah hidupmu…
Tertulislah, dengan tinta emas…
Tapak demi tapak kehidupan kami, dalam balutan sutera cintamu…
Abadi. Kekal. Sepanjang masa…
Semoga Alloh senantiasa menjaga, memelihara, dan merahmatimu,
dalam naungan yang tiada batas…