here_i_am

This is my profile. All contents inside this blog, is all about myself. One of my aims to create this blog is to let you know about me, my family, my occupation, my concern, etc. "Kehidupan hati, adalah sumber dari segala kebaikan. Kematian hati, adalah sumber dari segala keburukan. Hati tidak bisa hidup dan sehat, kecuali dengan menjadikan Alloh Swt, sebagai Tuhannya, Tujuan hidupnya, dan Sesuatu yang paling dicintainya."

Wednesday, September 27, 2006

Untukmu yang Ta'addud

Puisi ini ditulis oleh seseorang, yang sejatinya adalah untuk Mas Anis (Anis Matta) dan Mbak Ana (istri mas Anis). "Semoga Alloh Ta'ala memudahkan segalanya..."

Terkadang, antara fitrah dan hawa nafsu, begitu tipis...
Terkadang, antara cinta dan ambisi, begitu sulit terlogikakan...
Semuanya, terlalu manusiawi untuk dipersalahkan...

Namun,
Sesungguhnya mata masih bisa melihat...
Hati masih bisa merasa...
Bahwa dibalik mahligai yang mulai retak itu,
ada airmata yang menetes satu-satu...

--------------------------)I(-------------------------------
catatan:
bagi saya, secara pribadi puisi ini cukup dalam, dan penuh makna.
entah bagi para pelaku poligami. Termasuk para ustadz, dan qiyadah dalam jama'ah ini.
saya seperti dihadapkan pada situasi paradoks yang aksiomatik.
semoga, itu hanya perasaan saya saja...
ah... ini menjadi renungan yang panjang, antara hakikat dan syari'at.
duhai Alloh, semoga renungan ini tidak menyalahi ma'rifatku padamu...

Wednesday, June 14, 2006

Peringatan Maulid di CBB FM

(kiri ke kanan) H. Syauqi, Ust. H.M. Natta (Adz-dzikra), Ust. H. Afdholi AR, Hj. Zubaedah, Ust. H. Kamaluddin Nazuli (Dis Bintal Polda Metro Jaya), H. Sandy Kartawijaya (Direktur CBB), H. Ahmad Fikri Amin (KBIH Al-Hijroh), H. Syarifuddin Makmun, dan saya.

Tuesday, March 07, 2006

Untuk Wakil Rakyat?

“ATAS NAMA KAMI (RAKYAT)”

Hj. Ir. Melly Society, wrote:
(17 Februari 2006)

Bahwa sepotong hati, sangat menentukan kualitas diri seseorang…
Bahwa keikhlasan sesaat dapat menjadi keselamatan abadi, di negeri yang hakiki…
Namun, pernahkah sepotong pengorbanan dirasakan, senyaman hembusan nafas?...
Dan sekeping hati, yang rela berbagi tanpa menuntutnya kembali…
Mungkin disanalah keikhlasan agung sebuah jiwa bertahta.
Atas nama kami (rakyat), yel-yel diteriakan,
Atas nama kami (rakyat), janji-janji kemiskinan akan diberantas,
Atas nama kami (rakyat) pula, kalian menjadi wakil kami,
Dan, dengan tetesan keringat kami (rakyat) pula, kalian digaji…
Sehingga “kelayakan” terpenuhi.
Lantas kami (rakyat) dapat apa?
Debat kusir, dengan dalih kepedulian?...
Kemewahan dengan dalih dakwah?...
Atau kepedulian dari balik kemewahan?...
Demi Alloh, dengan segala “kelayakan” yang kalian nikmati…
Kalian tidak akan merasakan, apa yang kami rasakan…

Abu Fauzan says: "Doa kami senantiasa untukmu, wahai wakil rakyat FPKS. Semoga Kalian
senantiasa istiqomah dan komitmen memegang amanah dakwah ini..." (amiin)

Nice Poem (sebuah renungan)

Hj. Ir. Melly Society, wrote:
(1 Maret 2006)

Jika dibalik jiwa yang bersemangat, terselip rasa bangga pada diri…
Jika dibalik kerja-kerja dakwah yang begitu menuntut banyak waktu dan tenaga, terbesit riya…
Jika dibalik pengorbanan dan hasil kerja nyata, terpikir pamrih...
Lantas, dimana kebeningan nurani seorang qowwam?...
Tidakkah terpikir keikhlasan jiwa, yang tanpanya dapat membuat segalanya, seakan tanah diatas batu yang tersapu air hujan?...

Wednesday, February 15, 2006

Umi Fauzan's photograph


Ini adalah uminya fauzan dan husna. Bila melihat foto ini, saya selalu melantunkan sembuah doa... "...Ya Alloh, segala puji bagi-Mu yang telah menganugerahi hamba bidadari syurga yang turun ke bumi, dan Engkau takdirkan menjadi istriku..."

Abu Fauzan's photograph


Sebenarnya gak mau ditaruh disini (maunya di profile), tapi pakai fasilitas yang ada di blogger lama, karena perlu di-download segala!
Foto ini untuk yang belum kenal saya... biar kalau ketemu di jalan bisa negur gitu.
"Assalamu'alaikum... Abu Fauzan" (khan enak, seperti sifat para penghuni syurga. Amiin)

Saturday, February 11, 2006

My Poem: If only


Puisi diatas ini, terinspirasi dari proses memaknai hakikat sebuah kebebasan.
Sebuah kebebasan (tanpa ketergantungan sama sekali) pada hakikatnya tidak dapat dimiliki oleh makhluq.
Kebebasan yang ada dalam konsep Islam adalah: kebebasan yang tidak lepas dari tanggung jawab.
Kebebasan memilih, berbuat, dsb... tetap ada konsekuensi duniawi dan ukhrowi-nya...

My Poem: Perjalanan


Puisi yang saya tulis pada Tahun 2000 ini sempat membuat saya "terkenal", tapi ceritanya panjang...
Singkatnya, seorang akhwat '95 FMIPA-UI pernah berkata, "oh ini.. Dado Binagama"
Seorang sahabatnya menjelaskan, "antum pernah taruh puisi itu di rental komputer ya..?!"
Saya jadi kehabisan kata-kata... (udah ah, ceritanya panjang)

My Poem: Rumahku Syurgaku



Puisi diatas ini dibuat pada saat saya memberikan materi di sebuah dauroh yang di selenggarakan oleh SMUN 57, di puncak Jawa Barat. Pada pagi itu, hati saya begitu ingin cepat-cepat pulang...

My Poem: Yang Pertama


Puisi ini adalah: puisi yang pertama untuk istri saya, juga sebagai puisi pertama yang saya tulis sejak berumah tangga.
Puisi ini sering saya baca, untuk mengingatkan saya akan tujuan dan komitmen awal membangun rumah tangga bersama sang istri yang sholihah...
Semoga Alloh Swt, senantiasa melindungi dan menjagamu...

Wednesday, February 08, 2006

Dialog Puisi (1)

Didin Zakariya (Penyiar CBB) berpuisi:

Mentari semakin merah, senja telah tiba...
Hatiku pun gelisah, dimana kau berada...
Aku rindu padamu, kita jauh sebenarnya kita dekat...
Mengapa terjadi seperti itu, aku tak tahu...
Sering rasa cemburu menyentuh sanubari kelakianku,
memberangus kesadaranku, akan arti hadirmu disisiku...

------------

Aku (abu fauzan) pun memberikan komentar:

Biarlah senja itu berlalu...
ketika waktu memang harus berputar, biarlah berputar...
Cinta akan membuktikan, apakah rindumu itu dapat terobati atau tidak!
Cemburu terkadang bisa menjadi liar, memberangus kesadaranmu akan realita kehidupan...

Friday, February 03, 2006

Makna Kehilangan

the poem below is Once more, from my sister...
-----------""""----------------

K E H I L A N G A N
Oleh : Ir. Hj. Melly Society

Kehilangan, berarti kepedihan…
Kepedihan teramat dalam dan menyakitkan…
Menggores perih di dalam hati…
Menoreh sembilu di dasar nurani…
Berjuang untuk terus meneruskan hidup, bukan suatu keputusan yang mudah ditapaki…
Bagi jiwa-jiwa yang istiqomah,
Bagi hati-hati yang muthmainnah,
Bagi pribadi-pribadi yang ikhlash dan tangguh…
Bantulah kami untuk bangkit, menata kembali hidup kami…
Untuk mengatur nafas panjang, bagi sebuah hidup yang tak tentu kapan berakhirnya…

Sebuah Puisi Cinta


--------"""""-------------
Puisi dibawah ini, mendapatkan pujian yang bisa bikin GR...
Dan pujian itu datangnya dari: Anis Matta, Lc (anggota DPR-RI, FPKS, Komisi 1)
--------"""""-------------

C I N T A
Oleh : Ir. Hj. Melly Society


Ketika cinta mulai menyentuh kalbu…
Getarannya mulai terasa…

Ketika cinta mulai tumbuh, gaungnya membahana…
Ditengah ngarai, dan memecah sunyinya malam…

Ketika cinta mulai bergelora, runtuhlah langit…
Luluh-lantaklah jiwa-jiwa yang membatu…
Hancur-leburlah bongkahan-bongkahan keangkuhan yang mengarang didalam dada…

Dan berserulah, para pencinta…
“Betapa dahsyat, kekuatan cinta… bagi jiwa-jiwa yang bercinta…!”

© 12 Agustus 2005

Puisi dari Seorang Rival

ummahat yang satu ini, adalah rival "terberat" saya dalam hal menulis puisi.
Bahasanya jernih, lugas, sederhana, mendalam...
dibawah ini adalah contoh puisinya yang menurut saya bagus...
------------------"""------------------------

UNTUKMU BUNDA
Oleh : Ir. Hj. Melly Society


Untuk Bunda dengan keikhlasan yang dalam…
Dengan segenap kerendahan hati…

Bunda…
Dengan sepenuh cinta, dan kasih sayang, yang kau tuangkan,
pada bejana-bejana hati kami…

Dengan bertinta setiap keringat yang menetes, sepanjang sejarah hidupmu…

Tertulislah, dengan tinta emas…
Tapak demi tapak kehidupan kami, dalam balutan sutera cintamu…

Abadi. Kekal. Sepanjang masa…

Semoga Alloh senantiasa menjaga, memelihara, dan merahmatimu,
dalam naungan yang tiada batas…